MAKALAH
MEKANISME PERPINDAHAN PANAS
KONDUKTOR
Dosen Pembimbing
Syariful Maliki
S.T.,M.T.,DLB
Disusun Oleh :
Amilia Zahrani 190190009
Syifa Nabila Syakirah
190190027
DTM. Ahza Yadiy 190190039
PROGRAM STUDI TEKNIK MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, kami bisa menyelesaikan makalah
mengenai Mekanisme Perpindahan Panas Konduktor untuk menyelesaikan tugas dari
mata kuliah fenomena transport dalam teknik material.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini bisa selesai dan insya Allah bisa menjadi pegangan pada pengajaran fenomena transport dalam teknik material. Walaupun makalah ini masih jauh dari kata kesempurnan, maka dari itu kami berharap kepada Bapak dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.
Kami
sebagai penulis dari makalah ini berharap bisa bermanfaat bagi kita semua.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas perhatian dari semua pihak dan kami
juga mengucapkan terimakasih.
Lhokseumawe, 6 November 2021
Penulis
DAFTAR ISI
2.3 Perpindahan Panas dan Konduksi Dalam Sumber Panas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perpindahan kalor dari suatu zat ke
zat lain seringkali terjadi dalam industri proses. Pada kebanyakan pengerjaan,
diperlukan pemasukan atau pengeluaran kalor, untuk mencapai dan mempertahankan
keadaan yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung. Kondisi pertama yaitu
mencapai keadaan yang dibutuhkan untuk pengerjaan, terjadi umpamanya bila
pengerjaan harus berlangsung pada suhu tertentu dan suhu ini harus dicapai dengan
jalan pemasukan atau pengeluaran kalor. Kondisi kedua yaitu mempertahankan
keadaan yang dibutuhkan untuk operasi proses, terdapat pada pengerjaan eksoterm
dan endoterm. Hukum alam menyatakan bahwa kalor adalah suatu bentuk energi.
Bila
dalam suatu sistem terdapat gradien suhu, atau bila dua sistem yang suhunya
berbeda disinggungkan,maka akan terjadi perpindahan energi. Proses ini disebut
sebagai perpindahan panas (Heat Transfer). Dari titik pandang teknik
(engineering), Analisa perpindahan panas dapat digunakan untuk menaksir biaya,
kelayakan, dan besarnya peralatan yang diperlukan untuk memindahkan sejumlah
panas tertentu dalam waktu yang ditentukan. Beroperasinya dengan baik
komponen-komponen peralatan, seperti misalnya sudu-sudu turbin atau dinding
ruang bakar, tergantung pada kemungkinan pendinginan logam-logam tertentu
dengan membuang panas secara terus menerus pada laju yang tinggi dari suatu
permukaan..
Dalam
perpindahan panas, sebagaimana dalam cabang-cabang keteknikan lainnya,
penyelesaian yang baik terhadap suatu soal memerlukan asumsi (pengandaian) dan
idealisasi. Hampir tidak mungkin menguraikan gejala fisik secara tepat, dan
untuk merumuskan suatu soal dalam bentuk persamaan yang dapat diselesaikan kita
perlu mengadakan beberapa pengira-iraan (approximation).
Sifat-sifat
fisik seperti konduktivitas termal atau viskositas berubah dengan suhu, tetapi
jika dipilih suatu harga rata-rata yang tepat , maka penyelesaian soal dapat
sangat disederhanakan tanpa memasukan kesalahan yang cukup besar dalam hasil akhirnya.
Bila panas berpindah dari suatu fluida ke dinding , seperti misalnya didalam
ketel, maka kerak terbentuk pada pengoperasian yang terus menerus dan akan
mengurangi laju aliran panas. Untuk menjamin pengoprasian yang memuaskan dalam
jangka waktu yang lama, maka harus diterapkan faktor keamanan untuk mengatasi
kemungkinan ini. Dalam perpindahan panas ada tiga jenis perpindahan panas yaitu
perpindahan panas dengan cara konduksi,konveksi, dan radiasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa itu hukum
Fourier dan hukum Newton?
2.
Bagaimana
perpindahan panas konduksi dan konduksi dalam sumber panas?
3.
Apa itu
konduktivitas thermal?
1.3 Tujuan Makalah
Mengetahui
tentang hukum Fourier dan hukum Newton lebih dalam. Mempelajari bagaimana
perpindahan panas konduksi dan konduksi dalaam sumber panas dan mengetahui
tentang konduktivitas thermal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hukum Fourier
Perpindahan
panas dalah proses dimana energi (dalam bentuk panas) dipertukarkn diantara
benda – benda atau bagian dari benda
yang sama karena adanya perbedaan temperatur. Panas akan mengalir dari tempat
yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah. Ada 3 mekanisme
perpindahan panas :
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Konduksi adalah mekanisme perpindahan panas pada zat
padat atau fluida stasioner.
a. Ada medium
b. Medium tidak ikut berpindah
c. Driving force : beda
temperatur
Jean Baptiste Fourier (21 Maret 1768
– 16 Mei 1830) adalah matematikawan dan fisikawan Perancis yang paling dikenal
karena mengawali penyelidikan deret Fourier dan penerapannya pada masalah arus
panas. Transformasi Fourier juga dinamai
untuk menghormatinya. Persamaan konduksi (Hukum Fourier-1822) (Jean Baptiste
Fourier 1769-1830): “Laju perpindahaan panas konduksi pada suatu plat
sebanding dengan beda temperature diantara dua sisi plat dan luasab perpindahan
panas, tetapi berbanding terbalik dengan tebal plat.”
Perpindahan
kalor konduksi atau hantaran adalah perpindahan energi yang terjadi pada medium
yang diam (padat atau zat yang dapat mengalir) apabila ada gradien temperatur
dalam medium tersebut. Sehingga, besi
yang merupakan konduktor lsitrik yang paling baik juga merupakan konduktor
panas yang baik juga. Tahun 1822 Fourier menyajikan karyanya pada aliran panas
di analytique Theorie de lachaleur (Teori analitik panas), dimana ia
berdasarkan penalaran di atas hukum Newton pendingin, yaitu bahwa aliran panas
antara dua molekul berdekatan sebanding dengan perbedaan yang sangat kecil dari
temperatur mereka.
Hukum
Fourier menyatakan bahwa laju perpindahan kalor deengan sistem konduksi
dinyatakan dengan :
1. Gradien
temperatur dalam arah-x dinyataan dengan, dT/dx.
2. Luas perpindahan kalor arah nirmal pada arah aliran
kalor,A.
Berikut contoh gambar
perpindahan panas secara konduksi
Gambar 1. Perpindahan
panas secara konduksi
Rumus Hukum Fourier :
Qx = -k.A Dt/Dx
Dimana :
Qx = laju perpindahan kalor (Watt),
k = konduktivitas thermal, merupakan sifat material (W/m.C)
A = luas penampang yang tegak lurus dengan arah laju
perpindahan kalor (m²)
dT/Dx = Gradien temperatur dalam arah x (C/m)
Konduktivitas
atas kterhantaran termal, k, adalah suatu besaran intensif beban yang
menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas. Konduktivitas termal = laju
air aliran panas x jarak / (luas x perbedaan suhu). Besaran ini didefinisikan
sebagai panas Q, yang dihantarkan selama waktu t melalui keteblan L. denagn
arah normal ke permukaan denga luas A yang disebabkan oleh perbedaaan suhu ΔT
dalam kondisi tunak dan jika perpindahan panas hanya tergantung dengan
perbedaan suhu tersebut. Singkatnya, konduktivitas termal (k) adalah ukran
seberapa cepat panas dikonduksikan pada suatu material.
Alasan
pemberian tanda minus (-) pada rumus konduksi hukum Fourier, seperti
diilustrasikan sebagi berikut:
a) Jika temepratur menurun pada arah-x positif,
dT/dx adalah negatif ; kemudian Qᵪmenjadi nilai positif dikarenakan
kehadiran dari tanda negatif, sehingga laju kalor berada pada arah-x positif.
Grafik 1. Temperatur
vs Jarak
b) Jika temperaur meningkat pada arah x positif,
dT/dx adalah psoitif Qᵪ berubah menjadi negatif dan aliran kalor beradaa
pada arah-x adalah negatif, sebagaimana diilustrasikan pda gambar
berikut Qᵪ merupakan nilai positif, aliran kalor berada pada arah -x
positif, dan sebalikya.
Grafik 2.
Temeperatur vs Jarak
2.2 Hukum
Newton
2.2.1
Hukum Newton I
Benda yang diam akan bergerak jika
diberi gaya. Benda yang sudah bergerak dengan kecepatan tertentu, akan tetap
bergerak dengan kecepatan itu jika tidak ada gangguan (gaya). Hal di atas
merupakan dasar dari hukum 1 Newton yang dapat dituliskan berikut ;
“Jika gaya total
yang bekerja pada suatu benda itu sama dengan nol, maka benda yang sedang diam
akan tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus akan tetap bergerak lurus
dengan kecepatan tetap”
Secara sederhana hukum 1 Newton
mengatakan bahwa percepatan benda nol
jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sam dengan nol. Secara
sistematis dapat ƩF = 0..
Sebenarnya
pernyataan hukum 1 Newton di atas sudah pernah diucapkan oleh Galileo beberapa
tahun sebelum Newton lahir. Galileo mengataan “Kecepatan yang diberikan pada
suatu benda akaan tetap dipertahankan jika gaya penghambatnya dihilangkan.”
2.2.2
Hukum Newton II
Hukum Newton II membicarakan keadaan
benda jika resultan gaya yang bekerja tidak sama dengan nol. Bayangkan jika
kita mendorong sebuah benda dengan gaya F pada lantai yang licin sehingga benda
bergerak dengan kecepatan a. Jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata
percepatannya menjadi 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3
kali percepatannya menjadi 3 kali lebih besar. Dari sini kita simpulkan bahwa
percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
Sekarang coba lakukan percobaan lain.
Kali ini massa benda yang berubah dan gayanya dipertahankan sama. Jika massa
benda diperbesar 2 kali, ternyata perepatannya menjadi ½ kali. Demikian juga
jika massa benda diperbesar 4 kali, percepatannya menjadi ¼ kali semula. Dari
sini bisa kita simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik
dengan massa benda itu.
Kedua kesimpulan yang diperoleh dari
hasil eksperimen tersebut dapat diringkas dalam hukum Newton II :
“Percepatan suatu benda sebanding
dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan sebanding terbauk dengan
massa benda”
Secara matematik hukum ini ditulis :
ƩF = m x a
Keterangan :
ƩF : resultan gaya yang bekerja
m : massa benda
a :
percepatan yang ditimbulkan
2.2.3
Hukum Newton III
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak
ada gaya yang timbul di alam semesta tanpa ada keberadaan gaya lain yang sama
besarnya dan berlawanan arah dengan gaya itu. Hukum III Newton berbunyi : “Jika
sebuah benda menngerjakan gaya pada benda lain (aksi), maka benda kedua akan
mengerjakan gaya yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan (reaksi) kepadaa
beenda pertama.”
F aksi = -F
reaksi
2.3 Perpindahan Panas dan
Konduksi Dalam Sumber Panas
Perpindahan
konduksi merupakan perpindahan kalor yang terjadi saat ada kontak fisik.
Perpindahan kalor secara konduksi bisanya terjadi pada benda-benda yang padat.
Panas yang ada di salah satu area benda padat akan berpindah ke area yang
suhunya lebih dingin.
Perpindahan
panas konduksi ini Terjadi karena perbedaan suhu antara dua buah objek yang
bersentuhan. Prosesnya terjadinya perpindahan yaitu panas berpindah dari satu
partikel ke partikel lainnya. Panas akan terus merambat tanpa terjadi
pertukaran partikel (zat tetap diam). Contoh perpindahan panas secara konduksi
:
1. Sendok yang dipegang akan terasa panas jika salah satu
ujungnya di panaskan.
2. Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
3. Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh
karena pengaruh panas yang diberikan.
4.
Es batu yang
meleleh akibat suhu pada tangan yang lebih panas
2.4 Konduktivitas Thermal
Konduktivitas
atau keterhantaran termal, adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya
untukmenghantarkan panas. Konduksi termal adalah suatu fenomena transport
dimana perbedaan temperatur menyebabakan transfer energi termal dari satu
daerah benda panas ke daerah yang sama pada temperatur yang lebih rendah. Panas
yang di transfer dari satu titik ketitik lain melalui salah satu dari tiga
metoda yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.Konduktivitas termal merupakan
persamaan laju aliran panas dikali jarak
persatuan luas dan perbedaan suhu.
Dimana :
Q = panas
A = luas permukaan
∆T = perbedaan temperatur
∆t = aktu selama
panas terjadi
L = ketebalan dari material
k = konduktivitas termal
dari material
Besaran ini didefinisikan
sebagai panas, Q, yang dihantarkan selama waktu t melalui ketebalan L, dengan
arah normal ke permukaan dengan luas A yang disebabkan oleh perbedaan suhu ΔT
dalam kondisi tunak dan jika perpindahan panas hanya tergantung dengan
perbedaan suhu tersebut.
BAB III
CONTOH SOAL
3.1 Contoh 1
Sebuah batang logam mempunyai panjang 2 m, dan memiliki luas penampang
20 cm2 dan perbedaan suhu kedua ujungnya
500C. Bila koefisien konduksi termalnya 0,2 kal/ms0C, tentukan jumlah kalor
yang merambat per satuan luas & per satuan waktu!
Diketahui :
L
= 2 m
A
= 20 cm2 = 2 x 10-3 m2
k
= 0,2 kal/ms⁰C
∆
T = 50⁰C
Ditanya
: H ?
Jawaban:
H
= k A ∆ T/L
=
(0,2 kal/ms⁰C)(2 x 10-3 m2) 50⁰C/2 m
=
0,01 kal/s
3.2 Contoh 2
Suatu batang logam yang salah satu ujungnya dipanasi. Batang logam
tersebut memiliki luas penampang 25 cm2 dan konduktifitas termal 4.105 J/smC.
Panjang batang logam tersebut 8 m dan perbedaan suhu kedua ujungnya 30º C.
Kalor yang merambat dalam batang besi selama 2 detik adalah…
Jawab:
Diketahui:
A = 25 m2
k = 4 × 105 J/msC
L = 8 m
ΔT = 30º C
t = 2 s
Ditanya: Q = … ?
Penyelesaian:
Q = (k . A . t) . ΔT/L
Q = (4 × 105 . 25 . 2) 30/8
Q = 75 × 106 J
Jadi, kalor yang merambat
pada batang besi adalah 75 × 106 J.
3.3 Contoh 3
Mobil-mobilan
bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya tertentu dan
bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan pada
mobil-mobilan? Penyelesaian:
Diketahui:
m
= 2 Kg
a
= 10 m/s2
Ditanya:
F ?
Jawab:
F
= m.a
=
2 Kg . 10 m/s2
=
20 N
Jadi,
gaya yang diberikan pada mobil-mobilan tersebut adalah sebesar 20 Newton.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Persamaan konduksi
(Hukum Fourier-1822) (Jean Baptiste Fourier 1769-1830): “Laju perpindahaan panas konduksi pada suatu plat sebanding dengan beda
temperature diantara dua sisi plat dan luasab perpindahan panas, tetapi berbanding
terbalik dengan tebal plat”. Perpindahan
kalor konduksi atau hantaran adalah perpindahan energi yang terjadi pada medium
yang diam (padat atau zat yang dapat mengalir) apabila ada gradien temperatur
dalam medium tersebut.
Hukum
gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum
ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak
yang disebabkannya.
Perpindahan konduksi
merupakan perpindahan kalor yang terjadi saat ada kontak fisik. Perpindahan
kalor secara konduksi bisanya terjadi pada benda-benda yang padat. Panas yang
ada di salah satu area benda padat akan berpindah ke area yang suhunya lebih
dingin.
Konduktivitas
atau keterhantaran termal, adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya
untukmenghantarkan panas. Konduksi termal adalah suatu fenomena transport
dimana perbedaan temperatur menyebabakan transfer energi termal dari satu
daerah benda panas ke daerah yang sama pada temperatur yang lebih rendah. Panas
yang di transfer dari satu titik ketitik lain melalui salah satu dari tiga metoda
yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/379297891-makalah-perpindahan-panas-konduksipdf-pdf-free.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Konduktivitas_termal
https://id.scribd.com/document/253302980/Konduktivitas-Termal
https://www.scribd.com/doc/256528378/Hukum-Newton-Materi
https://katapengetahuan.wordpress.com/2019/11/08/mekanisme-perpindahan-kalor/
Post a Comment for "Makalah Mekanisme Perpindahan Panas Konveksi "